SOSHOKU – Halo Sobat Soshoku, Pernikahan membuat kita menyadari banyak hal yang mengubah cara pandang kita tentang hubungan, pernikahan, dan emosi.
Fase bulan madu dalam pernikahan sepertinya menjadi momen paling sempurna dan ajaib bersama pasangan.
Namun, Kamu akan mulai belajar cara hidup yang lebih realistis dalam pernikahanmu, karena waktu dan masa yang penuh gejolak pasti akan banyak berubah.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, ada beberapa mitos soal pernikahan yang akan berubah setelah kamu memasuki kehidupan pernikahan.
1. Semangat Naik Turun
Di awal pernikahan kami, kami dan pasangan kami akan memiliki momen ajaib satu sama lain. Setiap momen selalu menyenangkan, sehingga ‘kehidupan baru’ ini lebih seru dan mengasyikkan.
Tapi seiring waktu kita mulai kehilangan percikan awal yang menggairahkan itu, yang normal.
2. Obrolan Sulit Soal Keuangan
Tidak selalu mudah untuk membicarakan uang dengan pasangan Kamu sambil merasakan cinta dan kepercayaan satu sama lain.
Uang sangat terkait erat dengan kekuasaan dan status sehingga dapat menciptakan perselisihan besar antara kita dan mitra kita.
Dia mungkin merasa sulit untuk berbicara tentang keuangannya, yang dapat menyebabkan ketidakjujuran dalam anggaran, tabungan, dan pengeluarannya.
Banyaknya miskomunikasi yang dihasilkan dari hal ini dapat menyebabkan konflik.
3. Anak Tidak Selalu Menjadi Prioritas.
Kehadiran anak-anak membuat pernikahan menjadi lebih kuat, tetapi kita tidak harus menunggu kehadiran mereka untuk berjuang dalam pernikahan.
Kita harus memahami dan menerima kenyataan, bahwa suatu hari anak-anak akan memiliki kehidupan mereka sendiri.
Tidak apa-apa jika kita sedikit lebih memprioritaskan pasangan daripada anak-anak, dia juga perlu merasa dicintai dan dihargai.
4. Kerja Tim Yang Sama Sekali Baru
Pernikahan jauh berbeda dari tugas yang harus kita lakukan sebagai tim di sekolah atau kantor.
Pernikahan membutuhkan upaya, dukungan, pemahaman, dan kepercayaan yang besar.
Percaya atau tidak, meskipun cinta menjadi salah satu yang paling penting, hal itu sebenarnya datang setelah ada kepercayaan dan pemahaman satu sama lain.
Kami perlu membangun tim yang kuat, terutama di masa-masa sulit dalam hal mencari masukan dan membuat keputusan.
5. Pernikahan Memiliki Celah
Terima kenyataan bahwa satu orang akan selalu mencoba lebih dari yang lain dalam suatu hubungan, tidak peduli apa kesamaan Kamu dan pasangan.
Kebahagiaan sejati adalah ketika kedua belah pihak belajar untuk menebus perbedaan satu sama lain. Misalnya, karena kita adalah individu yang melamun, pasangan harus lebih realistis dan logis untuk menjembatani kesenjangan ini.
